Biografi penulis
Penulis, dilahirkan di Ngawi, 20 Mei 1987 dari sebuah keluarga sederhana. Bapaknya seorang buruh tani dan ibunya berprofesi sebagai pedagang sayur keliling. Latar belakang keluarga sederhana ini mengantarkanya memilih pendidikan MIN Bendo sebagai studi awal pendidikan.. anak bungsu dari ke 4 bersaudara ini bercita-cita menjadi seorang guru. Tahun 1999 tamat MIN Bendo kemudian melanjutkan studi di MTsN Paron kec. Paron kab. Ngawi. Dengan kesederhanaan inilah hari-hari kesekolah dilalui hanya dengan mengayuh sepeda. Liku-liku kehidupan sekolah sempat dirasakan, terutama ketika musim penghujan tiba seragam dan buku selalu basah kuyup. Lebih memilukan lagi ketika ban sepeda bocor terpaksa harus berjalan kaki sepanjang 6 Km jarak uang di tempuh dari rumah. Tahun 2003 tamat MTsN Paron dengan meraih nilai yang menepati 20 besar dari 300 siswa di sekolah. Namun, “ apalah daya tangan tak sampai” setahun setelah lulus MTsN justru menganggur sebagai anak putus sekolah yang tak ada biaya. Karena keadaan yang membuatnya demikian pernah juga mengadu nasib di kota menjadi pelayan restoran yang hanya digaji Rp 5000 sehari selama 2 tahunsebagai tukang pel dan pencuci piring.
Ternyata tekat untuk meniti ilmu dalam duni pendidikan tetap kuat. Tahun 2005 akhirnya memutuskan bersekolah di MAN Ngawi, masa-masa SMA adalah masa yang paling indah namun hal itu tak berlaku, hinaan dan sindiran tak jarang diterima karena diusia yang dapat dibilang lebih tua dari siswa lainya. Namun tetap otimis dan yakin hal tersebut dibuktikan dengan selalu aktif ikut telibat di beberapa organisasi di sekolah diantaranya PALA (Pecinta Alam) sebagai anggota, Theater Magnit, sebagai ketua redaksi majalah sekolah (INSANI), dan tergabung dalam kegiatan jurnalistik atau Karya Ilmiah Remaja (KIR). Beberapa prestasi juga sempat diraih juara satu baca puisi antar kelas, dan pernah mendapat kesempatan membacakan puisi di salah satu radio swasta (CANGKABALA Ngawi) sebagai perwakilan dari sekolahnya. Tahun 2007 lulus dari MAN Ngawi, lagi-lagi menemui kebuntuan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
Bagai menghirup angin surge, ternyata di tengah hiruk-pikuk krisis ekonomi seperti saat ini masih ada yang memiliki jiwa besar mau menyekolahkan. H. imam suhadi beliau yang mengangkatnya sebagai anak asuh dan menguliahkan hingga sekarang ini yaitu di kampus STKIP PGRI Ngawi jurusan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2007/2008. Hal ini menjadi peluang emas yang tak pernah disia – siakan . selama menjadi mahasiswa aktif dalam kegiatan kampus seperti ketua redaksi bulletin HMJ bahasa dan sastra serta aktif menulis dibeberapa media masa . salah satu artikelnya termuat dalam Koran harian SURYA yang berjudul “ Fatwa haram rokok”, hal itu merupakan salah satu karya yang termuat di media masa. Sekarang tercatat sebagai mahasiswa STKIP PGRI Ngawi semester 5 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan bertempat tinggal di Jl. Ahmad Yani No. 789 Ngawi.

4 komentar: