Hanya dengan Rp 160.000 wanita jadi perawan lagi…??itulah judul sebuah iklan yang terpampang di media masa beberapa waktu lalu. woow…..harga yang menakjubkan, mungkin bukan harga yang mengagetkan atau mencengangkan bagi saya, akan tetapi “keperawanan”, bukankah seorang perempuan yang pernah berhubungan badan dapat dikatakan tidak perawan atau yang sering kita sebut tidak virgin lagi?

Lagi-lagi bangsa Indonesia menjadi korban kemajuan teknologi, dunia barat berhasil menciptakan perangkap baru bagi peradaban manusia. Tentu dengan ada dan beredarnya barang tersebut di negara Indonesia, banyak kemungkinan berbagai dampak akan bermunculan, maraknya prostitusi, sex bebas, bakal menjadi menu “istimewa” yang melatar belakangi berbagai kasus yang ada, bahkan mungkin bisa jadi akan ada fatwa baru bahwa keperawanan hal yang tak perlu dikempit rapat-rapat lagi, karena sekarang sudah ada alat baru yang mampu membuat perempuan akan menjadi gadis atau perawan selamanya. berarti meski umur sudah renta, kulit sudah keriput, kaum hawa akan tetap perawan.
Sebuah trobosan baru yang ampuh dan unik, namun bukan kah hal ini justru akan membuat kaum PSK tersenyum “renyah” percaya diri mereka semakin melebar, semakin leluasa dan berjaya bergelimang dalam dunia remang-remang, karna senjata pamungkas untuk mendulang segudang uang dari para tamu atau klien yang membokingnya sudah ada di tangan?. Sedikit modal, hasil menguntungkan itulah dasar prinsip dalam bisnis mereka, Padahal yang namanya barang bekas tetap saja bekas, tidak bisa dimanipulasi atau diimitasiakan, jika dinalar, masalah perawan tau tidak, dapat diibaratkan seperti halnya dengan ban bocor, meskipun sudah ditambal dan bisa dipakai lagi seperti sedia kala, tetap saja namanya bekas ban bocor, cacatpun pasti ada baik wujud, bentuk maupun cita rasa pasti berbeda pula.
Sebagai generasi yang cerdas, sehrusnya kita sadar, bahwa bangsa kita sedang di jajah oleh produk-produk impor yang mengarah pada kerusakan moral sekaligus budi pekerti bangsa, sekarang saja jika semua orang sadar, bangsa kita sudah menjadi korban mode (kostum ala orang barat), namun semua malah menganggap itu semua adalah tren atau mode belaka, jika tidak ngikut dituding jadul atau nggak gaul. lantas dengan masalah keperawanan ini apa kita juga akan terperosok lagi pada lubang yang sama? Ngikut-ngikut tren atau mode orang barat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar