Selamatkan Media

Pesatnya media masa baik elektronik maupun surat kabar  dalam perkembanganya kini  dirasa cukup menggembirakan. Hampir setiap peristiwa maupun informasi penting dapat diakses langsung oleh masayarakat  sehingga peran wartawan sebagai pemburu beritapun  semakin tertantang. Kini Wartawan (pers) ibarat mesin perekam yang  siap merekam setiap gerak  tingkah manusia, tak  hanya diperuntukan bagi  kaum  darah biru seperti pejabat tinggi istana Negara,president atau ,selebritis, namun juga bagi rakyat kecil.
Sebagai pelopor  utama  dalam dunia informasi, media masa (pers) menjadi  tolak ukur suatu  Negara di kata maju dan berkembang dalam  ranah  perkembangan teknologi telekomunikasi (IPTEK). Karena Keberagaman  informasi menjadi salah satu langkah terwujudnya impian menuju  SDM yang unggul selain  wahana informasi juga sebagai cerminan hidup membentuk wawasan luas dan  masyarakat modern.
Cita-cita luhur itupun akan dapat terwujud dengan baik ketika  wartawan (pers) berpijak pada pemberitaan atau pemberian  informasi yang tepat guna. Namun sayang fungsi media kini tak berjalan seperti yang di damba, tak sedikit fakta yang ada pada  media baik surat  maupun elektronik mengalami ketimpangtindihan  informasi yang di suguhkan.. Misalkan, tingginya  suguhan tindak kriminal yang di ekspos dari masyarakat dalam satu edisi justru akan menjurus  pada munculnya   polemik di masyarakat yakni melahirkan topeng-topeng  baru pelaku  kriminalitas yang semakin cerdik dan terampil. Mengapa? Karena Masyarakat terus dijejali liputan-liputan  yang menoreh pada konsep pemahaman hingga pemraktekkan terhadap suatu kasus. Oleh karena itu  jangan  heran jika tindak kriminal kian hari kian pesat dan beragam. Dapat dibayangkan jika dalam sehari media  mampu mencetak atau menginformasikan 100 eksemplar  perhari kepada masyarakat, bukankah itu berarti media telah melakukan pengajaran secara masal?  
Belum lagi berita tentang  politik,. Masyarakat yang awalnya awam  akan hukum  kini mulai berlomba-lomba saling beradu hukum, seperti kasus sepele yang berujung pada jeruji besi, lihat saja kasus pencurian cabe, penebang pohon pisang, pencurian setandan pisang  yang beberapa waktu lalu  terjadi dimasyarakat ekonomi bawah, Sungguh menyayangkan  padahal kasus seperti itu seharusnya dapat selesai secara kekeluargaan namun karna eksploitas terhadap  kasus hukum semua dirujuk ke meja hijau. Jeruji besi satu-satunya akhir keputusan masalah yang dianggapnya adil.
Demikain pula  liputan mengenai kaum glamoris dunia selebritis, kehidupan penuh topeng palsu  itu telah menular dan meracuni kehidupan masyarakat...lihat saja anak  seusia ABG yang berani tampil dengan  pakaian  ketat seronok bak putri iklan kostum dewasa mulai menjangkit dimana-mana, bahkan merupakan kebanggaan dari mekarnya tren busana trendi masa kini itu sendiri. Sementara itu budaya gosipun juga ikut  meradang di masyarakat,seperti rutinitas ibu-ibu  arisan atau ibu-ibu rumah tangga yang hampir setiap hari selalu berkumpul di pinggir jalan untuk menunggu abang sayur lewat,selalu menyelinginya dengan  asyik  gelak tawa sambil  berbisik-bisik  menggunjingkan tetangganya, semakin menantang gossip yang diunggah akan semakin  disenangi oleh ibu-ibu sesama pemuja gosip.  Masyarakat benar-benar  jadi korban  yang mengkhawatirkan . Mereka telah  dibuat asyik  ngelindur tanpa bisa menengok kebenaran dan kenyataan yang ada.
Mungkin sudah saatnya  media kini  tak hanya menyajikan  informasi yang berpusar pada masalah kriminal, politik atau gossip selebritis semata. Namun orientasi masa depan jauh lebih memberi  impian dan pengharapan bagi terwujudnya Negara yang akan menggenggam dunia ini sebagai Negara adi kuasa karna kemakmuran dan terwujudnya SDM yang unggul, masalah yang ada justru di jadikan  cerminan hidup untuk tidak melakukan hal-hal bodoh di kemudian hari yang semakin  membuat negaranya terbelakang dan mundur karna sibuk sendiri  mempermasalahkan apa  yang diperbuat oleh manusianya sendiri.
Satu-satunya jalan terbaik atas  kepelikan  ini adalah mengubah pandangan dan citra  bahwa media yang selalu mengumbar  informasi  seputar kriminal, politik, dan gosip  kini beralih menjadi media yang selalu memberikan inspirasi pandangan jauh ke depan. Oleh karena itu Mari bangun bersama citra dan mutu media kita menjadi media yang berwibawa yakni media yang selalu memberi inspirasi, pengetahuan akan kemajuan dan ilmu yang lebih mendidik agar dapat menjadi bangsa yang terdidik.

2 komentar: