puisi


Api …
Bersembunyi dalam angin
Menghempaskan dada
Penuh luka dan amarah
Hilang diterpa fatamorgana
Dalam hembusan nafas
Jiwa-jiwa yang terkekang
Menghiasi langit di pangkuan
Seorang perempuan tua
Bersembunyi dalam hati
Mengembara, membakar sukma
Jadikan keabadiaan
Sang surya
       Dekatkan kabut
         Pagi sebagai sisa
                                                                    Tangisan alam...



SANG PECINTA

kenapa kau cintai, pecinta yang tak punya cinta
tidak kah kau punya pecinta yang punya cinta
kenapa kau merindu, peindu yang tak pernah sudahi rindumu
tidakkah kau punya rindu
yang bisa sudahi rindumu
itulah bukti kebodohanmu..!!!

Puisiku

puisiku kadang tak di dengar,
di remeh,  di injak,
namun yang pasti itu adalah hati-hati.
untuk itu
ijinkanlah  puisi ini  mengalir ,dan terus mengalir
kawan,
hingga ia  menemukan sebuah lubang hati yang mampu menampung
dan menahan seberapa besar sisa-sisa rasa   yang pernah tercecer ketika dulu.
dan alangkah bahagianya
 ceceran itu kemudian  membentuk 
sepasang merpati yang mengepakkan sayap-sayapnya
hingga  siap  terbang  tuk arungi  samudra kehidupan.



2 komentar: