Api …
Bersembunyi dalam angin
Menghempaskan dada
Penuh luka dan amarah
Hilang diterpa fatamorgana
Dalam hembusan nafas
Menghiasi langit di pangkuan
Seorang perempuan tua
Bersembunyi dalam hati
Mengembara, membakar sukma
Jadikan keabadiaan
Sang surya
Dekatkan kabut
Pagi sebagai sisa
Tangisan alam...
SANG PECINTA
kenapa kau cintai, pecinta yang tak punya cinta
tidak kah kau punya pecinta yang punya cinta
kenapa kau merindu, peindu yang tak pernah sudahi rindumu
tidakkah kau punya rindu
yang bisa sudahi rindumu
itulah bukti kebodohanmu..!!!
Puisiku
puisiku kadang tak di dengar,
di remeh, di injak,
namun yang pasti itu adalah hati-hati.
untuk itu
ijinkanlah puisi ini mengalir ,dan terus mengalir
kawan,
hingga ia menemukan sebuah lubang hati yang mampu menampung
dan menahan seberapa besar sisa-sisa rasa yang pernah tercecer ketika dulu.
dan alangkah bahagianya
ceceran itu kemudian membentuk
hingga siap terbang tuk arungi samudra kehidupan.
sok puitis we ki wan, wan..
BalasHapusJBSI kudu iso puitis bung...heheh
BalasHapus